Laman

Juni 16, 2013

When I was Born

Papa, Aku dan Mas Dimas


Aku lahir di sebuah kota, yang alhamdulillah masih terdapat di peta yaitu Kota Bekasi.

Tepatnya di sebuah rumah bersalin bernama  Rumah Bersalin Ibu Soedibyo pada Sabtu, 18 April 1992 dini hari. Andai aku bisa memilih, aku tak ingin dilahirkan, karena hidup di dunia adalah sebuah tantangan besar bagiku.
Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara yang dilahirkan oleh seorang wanita cantik bernama Agnes Astuti. Seorang wanita yang amat menyayangi keluarga kecil dan keluarga besarnya, pejuang yang tak kenal lelah mencari nafkah dan membantu sanak keluarganya.
Ayahku adalah lelaki yang biasa, yang berusaha untuk menjadi luar biasa walau kadang terjerembab oleh usahanya sendiri. Namun dia, adalah ayah terhebat dalam hidupku, karena tak ada yang lainnya.
Kakakku yang kerap kusapa Mas Dimas, adalah pria yang memiliki putri kecil bernama Nesya. Dia pria yang sering terjatuh dan terjerembab di masa lalunya, namun usahanya dari hari ke hari membuktikan bahwa dia adalah pria kuat.

Saat dilahirkan di RB itu, sebelum dokter datang ternyata aku sudah meluncur keluar dari rahim mamaku. Mungkin karena tak tahan melihat ibuku menahan rasa sakitnya :') . Hal itulah yang diceritakan kepadaku dan kupercayai sampai sekarang :)

Ajeng Swariyanatar Putri