Laman

Februari 07, 2016

FLYING


Waktu kecil Ajeng bermimpi terbang naik pesawat mengelilingi bumi.
Singgah di Inggris bertemu dengan Putri Diana (sewaktu dia masih hidup) dan melipir ke Paris untuk melihat pemandangan dari atas Menara Eiffel. 
Dia selalu memimpikan untuk pergi jalan-jalan keluar negeri dengan pesawat. Alangkah polosnya Si Ajeng, pikirku saat ini. Beranjak dewasa dan bertambahnya usia, ia mulai merencanakan ini itu, masih menggunakan pesawat untuk terbang melintasi negara dan melintasi waktu. 
Mimpi memang kadang tak sejalan dengan realita, Ajeng kecil tak bisa naik pesawat saat ia masih kecil tapi kala ia sudah besar. Tak apa pikirku, toh Si Ajeng bisa merasakan naik pesawat dengan mudah (alias gratis) dan dibiayai kantornya. Haha.
April 2015 ada kali pertama Si Ajeng naik pesawat dan destinasi pertamanya adalah Medan kemudian lanjut ke Nias. Wuih. Perasaannya pasti campur aduk antara ngeri pas take off ataupun berdebar saat pesawat akan landing. Tapi Alhamdulillah, Allah selalu melindungi Ajeng dimanapun ia berada, sehingga ia bisa sehat walafiat hingga saat ini.

So, little Ajeng already grow up and becoming a lady also she knew what it felt to fly with an airplane. Happy to you Ajeng !


Februari 01, 2016

I see you, Mama

Mungkin, aku tak terlalu peka
Tahun 2010 itu aku masih belum merindu sosoknya
Aku terlarut dengan kegiatan berbeda
Menimba ilmu di dunia yang baru
Hidup berpisah dari rumah,
Membuat aku lebih jauh dari rindu itu
Memori samar-samar membawaku padanya

Perlahan lingkungan berganti
Kesibukan bertambah
Aku sempat lupa padamu Ma

Mereka sempat menjauhiku
Karna aku yang lebih dulu pergi
Menggunakan seribu alasan
Untuk tak hadir dalam kelas-kelas itu

Setahun kemudian aku berhasil kembali
Bukan sambutan yang kudapat
Tapi diskriminasi
Bukan sepenuhnya salah mereka memang
Aku kecewa
Sempat ingin pergi
Sempat ingin ...


Namun
Memori yang samar itu kini kembali
Kala aku sendiri
Aku begitu merindukanmu


Ocehanmu tentang kenakalanku
Masakanmu yang mencukupi giziku
Nasihatmu terhadap postur bongkokku
Belaian tanganmu kala aku terjaga di malam hari

Aku merindukanmu Ma
Aku akhirnya melihatmu dalam mimpiku
Aku akhirnya melihatmu pada sosok yang lain
Pada wanita karir yang menunggu kereta
Pada ibu yang mengusap kepala anaknya
Pada ingatanku tentang masa lalu

Tangis kerinduan
Yang kini sering melandaku
Saat di mobil
Bahkan di kereta
Hal-hal kecil itu selalu buatku meneteskan air mata

Aku akan selalu melihatmu Ma
Pada diriku
Atau pada diri wanita lain
Kisah hidupmu adalah pembelajaran bagiku
Perjuanganmu, akan selalu kukenang

Aku melihatmu Ma



Big girl that will turn into a woman soon
Jakarta- February, 1st 2016
Inside a car