Laman

Tampilkan postingan dengan label Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Life. Tampilkan semua postingan

Februari 07, 2016

FLYING


Waktu kecil Ajeng bermimpi terbang naik pesawat mengelilingi bumi.
Singgah di Inggris bertemu dengan Putri Diana (sewaktu dia masih hidup) dan melipir ke Paris untuk melihat pemandangan dari atas Menara Eiffel. 
Dia selalu memimpikan untuk pergi jalan-jalan keluar negeri dengan pesawat. Alangkah polosnya Si Ajeng, pikirku saat ini. Beranjak dewasa dan bertambahnya usia, ia mulai merencanakan ini itu, masih menggunakan pesawat untuk terbang melintasi negara dan melintasi waktu. 
Mimpi memang kadang tak sejalan dengan realita, Ajeng kecil tak bisa naik pesawat saat ia masih kecil tapi kala ia sudah besar. Tak apa pikirku, toh Si Ajeng bisa merasakan naik pesawat dengan mudah (alias gratis) dan dibiayai kantornya. Haha.
April 2015 ada kali pertama Si Ajeng naik pesawat dan destinasi pertamanya adalah Medan kemudian lanjut ke Nias. Wuih. Perasaannya pasti campur aduk antara ngeri pas take off ataupun berdebar saat pesawat akan landing. Tapi Alhamdulillah, Allah selalu melindungi Ajeng dimanapun ia berada, sehingga ia bisa sehat walafiat hingga saat ini.

So, little Ajeng already grow up and becoming a lady also she knew what it felt to fly with an airplane. Happy to you Ajeng !


April 01, 2014

Cause We Are Born Without Knowing Any Thing!

Had you ever imagined, why you look different? Maybe, you ever complained about your skin colour, your tribal/race or even Your Religion!
When I was 6th grade, I ever asked about religion.
Why I became Christian?
Why I need to follow my parents order to going to church?
Why I need to worship Jesus Christ?
When I was 13th, I encourage myself to learn about Islam, read many things from The Bible and asking my parents with many things that I didn't know and hoping them for give me clarification or explain my question.
But, their answer are not enough for my curiosity. 
I learn again about Islam and at 14th I declared myself to be A Muslim even I don't know when.

In Indonesia, many things are complicated.Including what I've mentioned before.

Actually, I born in a family which most of them are Christian or Catholic. My dad is a Christian, my mother is a Catholic, and my brother is a Christian too.

Why I born in this family?

And I keep my routine as before, going to church when I want. Pretend to pray even in my heart I read Al-Fatihaah in my heart.

And finally 3 years later I could became A Muslim. I need to hide this, for about 2 and a half months.
I scared of my father. I scared he will extrude me from the house. I scared he won't take me as his daughther anymore.

But Thanks God, my dad didn't do cheap things like that. He gave his permission to me, even I don't need it. Cause I know this is human right. 


So, what I wanna say are:
No matter what colour is your skin, what races are you, what religion are you.Just try to be youself! Show them and convince them, your choices are right. Even it will risk many things. But remember, don't judge and don't blame others with anything you choose.



Juni 16, 2013

When I was Born

Papa, Aku dan Mas Dimas


Aku lahir di sebuah kota, yang alhamdulillah masih terdapat di peta yaitu Kota Bekasi.

Tepatnya di sebuah rumah bersalin bernama  Rumah Bersalin Ibu Soedibyo pada Sabtu, 18 April 1992 dini hari. Andai aku bisa memilih, aku tak ingin dilahirkan, karena hidup di dunia adalah sebuah tantangan besar bagiku.
Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara yang dilahirkan oleh seorang wanita cantik bernama Agnes Astuti. Seorang wanita yang amat menyayangi keluarga kecil dan keluarga besarnya, pejuang yang tak kenal lelah mencari nafkah dan membantu sanak keluarganya.
Ayahku adalah lelaki yang biasa, yang berusaha untuk menjadi luar biasa walau kadang terjerembab oleh usahanya sendiri. Namun dia, adalah ayah terhebat dalam hidupku, karena tak ada yang lainnya.
Kakakku yang kerap kusapa Mas Dimas, adalah pria yang memiliki putri kecil bernama Nesya. Dia pria yang sering terjatuh dan terjerembab di masa lalunya, namun usahanya dari hari ke hari membuktikan bahwa dia adalah pria kuat.

Saat dilahirkan di RB itu, sebelum dokter datang ternyata aku sudah meluncur keluar dari rahim mamaku. Mungkin karena tak tahan melihat ibuku menahan rasa sakitnya :') . Hal itulah yang diceritakan kepadaku dan kupercayai sampai sekarang :)

Ajeng Swariyanatar Putri