Laman

Februari 01, 2016

I see you, Mama

Mungkin, aku tak terlalu peka
Tahun 2010 itu aku masih belum merindu sosoknya
Aku terlarut dengan kegiatan berbeda
Menimba ilmu di dunia yang baru
Hidup berpisah dari rumah,
Membuat aku lebih jauh dari rindu itu
Memori samar-samar membawaku padanya

Perlahan lingkungan berganti
Kesibukan bertambah
Aku sempat lupa padamu Ma

Mereka sempat menjauhiku
Karna aku yang lebih dulu pergi
Menggunakan seribu alasan
Untuk tak hadir dalam kelas-kelas itu

Setahun kemudian aku berhasil kembali
Bukan sambutan yang kudapat
Tapi diskriminasi
Bukan sepenuhnya salah mereka memang
Aku kecewa
Sempat ingin pergi
Sempat ingin ...


Namun
Memori yang samar itu kini kembali
Kala aku sendiri
Aku begitu merindukanmu


Ocehanmu tentang kenakalanku
Masakanmu yang mencukupi giziku
Nasihatmu terhadap postur bongkokku
Belaian tanganmu kala aku terjaga di malam hari

Aku merindukanmu Ma
Aku akhirnya melihatmu dalam mimpiku
Aku akhirnya melihatmu pada sosok yang lain
Pada wanita karir yang menunggu kereta
Pada ibu yang mengusap kepala anaknya
Pada ingatanku tentang masa lalu

Tangis kerinduan
Yang kini sering melandaku
Saat di mobil
Bahkan di kereta
Hal-hal kecil itu selalu buatku meneteskan air mata

Aku akan selalu melihatmu Ma
Pada diriku
Atau pada diri wanita lain
Kisah hidupmu adalah pembelajaran bagiku
Perjuanganmu, akan selalu kukenang

Aku melihatmu Ma



Big girl that will turn into a woman soon
Jakarta- February, 1st 2016
Inside a car

Tidak ada komentar: